Selasa, 01 Februari 2011

Krisis Politik Mesir : Unjuk Rasa Makin Meluas

Kairo

Pengunjuk rasa dengan membawa gambar Presiden Husni Mubarak yang dicoret silang berpawai di Istanbul, Turki, Jumat (28/1), sebagai aksi solidaritas atas demonstrasi massal di Mesir yang menuntut Mobarak mundur.
Aksi unjuk rasa warga Mesir menuntut Presiden Husni Mubarak mundur semakin meluas, Jumat (28/1). Pemerintah Kairo meningkatkan operasi keamanan ketat dan memblokir internet serta sistem telepon mobil.
Aksi demonstrasi tersebut didukung oleh kedua kelompok oposisi terbesar negara itu dan pemenang hadiah Nobel Perdamaian Mohamed ElBaradei yang baru kembali.
Terinspirasi pemberontakan bulan ini yang berhasil menggulingkan pemimpin Tunisia, rakyat Mesir melancarkan aksi massal sejak Selasa dan para aktivis menyeru umat Muslim dan Kristen agar berdemonstrasi seusai shalat Jumat. Ratusan orang ditangkap.
Mesir menangkap para anggota Ichwanul Muslimin termasuk sedikitnya delapan pemimpin senior kelompok itu menjelang protes di seluruh negara itu Jumat.
20 anggota kelompok oposisi utama Ichwanul Muslimin telah ditahan.
Pengacara kelompok itu Abdel Moneim Abdel Maksoud mengatakan setidaknya delapan tokoh senior ditangkap dalam operasi Jumat subuh, termasuk tiga jurubicara Essam El Erian, Mohamed Mursi dan Hamdy Hassa.
Satu sumber keamanan mengkonfirmaikan bahwa pihak berwenang memerintahkan dilakukan tindakan tegas terhadap kelompok itu Kamis malam: "Kami memerintahkan pasukan keamanan menindak para aktivis Ichwanul Muslimin," kata sumber itu kepada Reuters.
Ichwanul Muslimin tidak berada di belakang protes tiga hari oleh para pemuda yang marah atas kondisi hidup yang miskin, tetapi banyak pengikut kelompok itu diperkirakan akan ikut dalam unjuk rasa setelah sholat Jumat itu.
Pemerintah mengeluarkan peringatan-peringatan kepada para pengunjuk rasa muda dan tidak mengizinkan Ichwanul Muslimin menggunakan protes-protes itu untuk apa yang pihak berwenang sebut sebagai "agenda tersembunyinya".
Tokoh oposisi Mohamed ElBaradei dan yang lain-lainnya mengatakan pemerintah menggunakan oposisi Islam sebagai alasan bagi kekuasaan otoriter.
Para aktivis menyerukan dilakukan unjuk-unjuk rasa terbesar setelah tiga hari protes yang diilhami demonstrasi-dmonstrasi yang menggulingkan pemimpin Tunisia bulan ini.
Unjuk rasa di seluruh negara itu menjadi aksi demonstrasi terbesar dalam tiga dasa warsa.
Tujuh orang tewas-- lima pemrotes dan dua polisi-- dan lebih dari 100 orang cedera.
Seorang pejabat keamanan mengemukakan kepada AFP sekitar 1.000 orang ditahan sejak protes itu dimulai.

BERIKUT FOTO2 SAAT KEJADIAN DI MESIR


0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2035 Serat ILmu
Theme by Yusuf Fikri